Kamis, 22 Januari 2015

Seberapa banyak yang kita tahu tentang ketidakadilan?

Diposting oleh Unknown di 21.12 0 komentar


            Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya ketidakadilan. Tanpa kita sadari, hal itu terjadi karena sesuatu berjalan di luar atau tidak seperti apa yang kita inginkan, apa yang kita perkirakan atau apa yang kita bayangkan. Ketika mendapat masalah, kita seringkali menyalahkan keadaan dan menganggap semuanya tidak adil. Lalu apa yang akan kita lakukan? kita hanya akan terus menyalahkan orang lain dan keadaan tanpa pernah ingin berkaca. Semakin kita berusaha menghindari dan melupakan sesatu, semakin dekat kita pada sesuatu itu.
            Ketidakadilan sering disalahkan saat kita terluka. Saat kita merasa bahwa keadaan sedang mencemooh, mengejek dan menjatuhkan kita. Ketika semua orang serasa menodongkan belati ke arah kita, saat tak satu pun tempat di bumi ini dapat digunakan untuk bersembunyi. Saat itulah kita merasa terpojok dan sendirian. Seolah tak satupun orang mengerti rasa sakit yang kita alami.
            Saat terluka, seseorang sibuk untuk mencari pelampiasan atas penyebab dari luka yang dirasakannya. Bahkan orang di sekitarnya akan menyarankan berbagai hal atau kegiatan agar dapat melupakan kepedihan dari luka itu. Tentu mereka tidak salah, tapi melupakan hal yang telah terjadi apalagi yang membuat kita terluka bukanlah sesuatu yang mudah. Semakin kuat kita berusaha, terkadang justru akan semakin menyakiti kita.
            Seseorang yang terluka sebenarnya hanya butuh orang lain yang bersedia duduk di sampingnya dan menemainya, tanpa mengucap sepatah kata pun atau memberikan penghiburan. Seseorang yang hanya akan menggenggam tangannya dan membiarkannya diam hingga kenginan untuk bercerita itu muncul dengan sendirinya. Seseorang yang hanya akan mendengarkan tanpa berusaha menenangkan atau memberi saran apa pun. Seseorang yang bisa mengawasi saat semua perasaan sedih, sakit, kecewa, benci, dan menyesal itu tumpah.
Satu satunya cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan luka adalah dengan menerima kenyataan. Sekalipun sulit, semua akan terasa lebih tenang jika kita menyadari hal yang telah terjadi dan mengikhlaskannya. Tidak semua hal yang terjadi dalam kehidupan kita sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jika hidup selalu seperti yang kita rencanakan, bukankah akan sangat membosankan. Luka mengajarkan kita bagaimana caranya untuk tetap berdiri tegar dan tumbuh menjadi dewasa. Setiap luka selalu meninggalkan makna, biarkan waktu yang mengurusnya.
Ada satu kutipan dari Daniel Gottlieb dalam bukunya Letters To Sam. “Ketika kau terluka, dekatkanlah dirimu dengan orang yang mencintaimu dan bisa menoleransi rasa sakitmu tanpa melontarkan penilaian atau memberimu saran. Seriring sengan waktu yang berlalu, kau tidak akan terlalu merindukan apa yang dulu kau miliki dan bisa lebih menjalani apa yang kau hadapi hari ini.”
 
 

my secret world Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei